Minggu, 11 November 2012

cerpen


Complicated love
By : dhl
Genre : romance
Status : bersambung

‘makasih yaaa del'
'iyaah, makasih juga ya tan, nggre'
aku pun berjalan memasuki jalan kompleks. Hujan yang baru saja reda meninggalkan aroma tanah dan air yang melekat diaspal.
'del! Della!' terdengar suara dari arah belakang
'ya?' aku pun mencari sumber suara itu
' huh, huh huft. Jalannya cepet banget sih?' jawabnya terengah engah dan masih mengatur nafas
'eh? Haha sory deh. Ada apa?'
' eum, anu. Ka kamu baru aja pulang?'
' iyalah. Kamu baru aja mandi ya? Haha'
' eh kok tau' jwabnya denga muka polos
'tuh, rambutnya basah. Terus, emh badan kamu juga wangi' kataku seraya mencium aroma tubuhnya
' eheheheh, eum mau pulang kan. Yuk, aku temenin. Sini helm nya aku bawain'
'eh nggak usah, aku bisa bawa sendiri kok :3'
'sini in ah' dia merebut paksa helmku
'iya deh'
'del?'
' ya?'
' ka kamu nanti malem ada acara ?'
'nggak, kenapa?'
'nanti aku tunggu di taman belakang jam 7 ya? Pokonya aku tungguin sampe kamu dateng'
' lah?'
'aku tunggu ya! Dadah'
skip
rudhy pov
'dy kamu dimana?' serunya yang baru saja datang ' huft setelah aku tunggu 1 jam akhirnya dia dateng juga, lega deh dia masih mau ketemu sama aku'
'dihati kamu' aku pun mendekat dan berdiri  tepat dibalakang nya
'eh pd deh' dia membalikan badannya dan mendapatiku dengan muka gugup 'mungkin?'
dia berjalan membelakangiku dan seakan mengajaku untuk mengikutinya. Akhirnya kamipun tiba disebuah bukit kecil tanpa ada pohon yang menutupi langit.
'tin?' tanyaku
'ya?'
buuuk
saat berjalan mendekatiku di tersandung oleh batu dan akhirnya jatuh
'argh' pekikku saat tubuhnya  tepat menindih tubuhku. Sesaat kami hanya terdiam
'ya ampun, kalo diliat dari deket, matanya bagus banget. Bibirnya, errr ingin sekali aku mencium bibir merahnya itu' kataku dalam hati
'eh so sory dy' katanya terbata
'eung, eng enggak papa' jawabku gugup
diapun bangun dan memposisikan tubuhnya disampingku. Yup, dia tidur dilenganku 'aaaaaa, aku tidak percaya ini. Apa ini mimpi? Tuhan, apa dia juga menyukaiku? Semoga'
'langitnya indah' katanya pelan
'i iya' jawabku dusta. Aku tidak sempat melihat langit yang katanya indah, kenapa harus melihat langit kalau sesuatu yang lebih indah justru ada disampingku. Tidur dilenganku
'dy maaf ya tadi aku telat'
'oh, yang penting kamu dateng'
degg. Dia menatapku. Jarak wajah kami sangat dekat, dan aku bingung harus bagaimana. Jujur ini adalah pertama kalinya aku sedekat ini dengan seorang perempuan. Ya walaupun, aku dan dia sudah seperti saudara sendiri tetapi aku merasakan gugup yang teramat sangat. Terlebih saat ini dia sedang tersenyum manis kepadaku.
'pulang yuk. Udah jam 9 nih, nanti dicariin loh' katanya seraya bangkit dari tidurnya
'eh iya'
rudy end
della pov
saat perjalanan pulang kami hanya terdiam, Sibuk dengan pikiran masing masing.
Sedetik kemudian kurasakan tangannya menyentuh tanganku dan diapun menggandeng tanganku. Saat ku tatap dia, dia hanya tersenyum lurus. Melihat tingkahnya yang seperti ini, aku hanya bisa tersenyum geli.
'del?' katanya saat kami sudah samapai didepan rmh
hem?'
'ma makasih ya.'
'buat?'
'udah mau dateng'
'itu kan udah janji' jawabku sambil tersenyum semanis mungkin
della pov end
rudhy pov
aku memposisikan tubuhnya berhadapan denganku dengan tangan yang bergetar. Dan diapun dengan muka innocentnya menurutiku tanpa ada perlawanan apapun. Dia menatapku dengan pandangan seolah olah berntanya 'kenapa?', ' ada apa?' dan sebagainya
' a aku. Aku sayang sama kamu. Wa walaupun ki kita udah temenan sejak kecil, dan mungkin kamu nganggep aku udah kayak saudara kamu sendiri. Tapi, aku punya rasa lebih sama kamu, a ak aku sayang sama kamu. Wa walaupun ju juga kamu udah punya pacar'
mendengar aku mengatakan hal itu, dia hanya terdiam dengan muka bingung. Sesaat kemudian dia tersenyum. Dan dengan gerakan cepat dia mencium pipiku dan langsung berlari menuju rumahnya
'eh? Apa di dia mencium pipiku? Tuhan, apa ini mimpi? Aku mohon semoga ini bukan mimpi' aku mengelus pipiku lembut dan mencubit lenganku kemudian
'auu. Sakit. Berarti ini bukan mimpi' kataku dalam hati
' yeeee!!' seruku dengan sedikit berteriak
' ssstt, udah malem jangan teriak teriak! Ngapain kamu disitu? Ayo pulang!' kata mamahku yang tiba tiba muncul dari balik pintu rumah tante rosa yang tepat berada disamping rumah della
' se sejak kapan mamah disitu?' tanyaku kaget
'sejak kapan apa? Uda dari tadi, mamah tadi arisan di tempat tante rosa, eh keterusan nge gosip deh' mamah menjawab sekenanya. Aku pun mengikuti langkah mamah yang sudah berjalan
setelah mengecek keperluan sekolah, akupun berbaring dikasur.
'lalu, apa jawaban dela? Apa dia nerima aku? Apa kita sudah resmi pacaran? Eum, lebih baik gue sms aja' kataku dan langsung meraih hp yang ada ditepi kasur. Setelah mengetik serangkaian kalimat, aku mengurungkan niat untuk mengirim pesan itu. Dengan perasaan yang campur aduk,  kupejamkan mata dan memutuskan untuk tidur
skip
rintik hujan dan dinginnya udara membangunkanku. Kutatap jendela disamping meja belajarku, dan pikiranku pun melayang. 
'dia nerima cintaku apa nggak ya? Huft, setelah sekian lama aku mendem perasaan ini, akhirnya aku ungkapin juga. Tapi, dia beneran nggak punya pacarkan? Terus vandi anak kelas 11 itu siapanya dia? Huhhh!!!'
'dy! Bangun, sekolah kan?' suara mamah membuyarkan lamunanku
'iya mah' aku pun menyambar handuk dan langsung meluncur ke kamar mandi.
setelah mandi, ku tatap badan kerempeng dan dada rataku
'heh, mana mungkin gue bisa menang dari kak vandi? Badannya kan bagus, walaupun keliatan kurus tapi dadanya bidang. Beda banget sama gue, udah kurus badan gue putih pucet lagi. Gerrr, tapi della kan suka cowok kurus' seulas senyum mengembang dibibirku. Aku pun mengenakan sragam dan menyemprotkan parfum CK kesukaanku.
' mah, aku berangkat' kataku sambil mencium tangan mamah dan bergegas pergi
' naek apa? Nggak bareng ayah?'
' naek bis aja mah, sekalian refreshing' jawabku sedikit berteriak karena aku sudah berada diluar rumah sekarang
'dy?Mau bareng? Bareng aja yuk' kata salsa yang tiba tiba muncul dengan motor matic nya
nggak usah sal, sekolah kita kan jauh. Entar elo telat lagi'
'halah, ini kan masih pagi. Lagian dari pada kamu capek capek naek bis. Entar sampe sekolah kamu udah kucel, entar ganteng nya ilang'
'eh?'
' udah buru gih' salsa menarik paksa tanganku
' kamu didepan ya dy?'
'elo tuh ye, ya udah ayoklah'
rudy pov end
della pov
'maah, aku berangkat ya'
'hati hati ya' seru mamah dari dalam dapur.
saat membuka gerbang, aku melihat rudy bersama salsa. Saat Salsa menarik tangan rudy, rasa cemburu menjalari hatiku
'huuft' aku menghela nafas panjang
skip
'hay del' rudy menyapaku dengan senyum khas miliknya
'hey? Kamu kenapa? Kok diem aja? Aku ganggu kamu ya?' lanjutnya
'eng enggak kok' jawabku singkat
'del, sholat yuk' intan menyelamatkanku dari rudy
'huft, thanks God! Aku lagi nggak mau ngomong sama dia, ini semua gara gara masalah tadi pagi yang bikin hatiku nggak karuan'
'iya, bentar. Tunggu ya'
'aku sholat dulu ya, kamu mau sholat?' kataku kepada intan dan kemudian aku meminta izin ke rudy
'a aku? I iya. Entar aku nyusul'
'tuh kan, dia selalu kayak gitu. Dari kecil belum berubah berubah, Masih aja susah disuruh sholat' kataku dalam hati
della pov end
skip
rudy pov
 'del, keluar bentar. Aku mau ngomong sama kamu' kata vandi dari depan pintu kelas
'ngapain sih kak vandi nyari nyari della. Apa bener kalo della itu pacarnya kak vandu? Btw sejak kapan kakak kelas manggil adek kelas aku kamu? Della juga, kenapa manggilnya aku kamu? Huaaaa, dell pliss jangan bikin aku kayak gini. Aku itu sayang banget sama kamu! Apa kamu tega bikin aku sakit kayak gini' kataku dalam hati sambil terus menatap semua pergerakan vandi dengan pandangan iri.
Della pove end
Skip
rudy pov
'dy, anterin kue ini kerumah tante sukma ya?'
'tante sukma, mamahnya della?'
' iya lah, siapa lagi. Udah buruan gih, entar keburu hujan'
'yes!! Makasih mamah, aku berangkat dulu ya' aku pun menyambar piring beserta kue dan langsung melesat menuju rumah della
'akhirnya ada juga kesempatan gue kerumah della. Della, i'm coming'
'assalamualaikum' seruku setelah sampai didepan gerbang rumah della
'eeittss, motor siapa nih? Kayak kenal deh'
'eh kamu dy, ada apa?' tanya della
' i ini, ada titipan kue dari mamah'
' wo, makasih. Masuk dulu dy' kata della sambil menggandeng lenganku. Merasakan tangan della dilenganku, hatiku berdetak lebih cepat dari biasanya. Rasa senang sudah tidak bisa kubendung lagi, ingin rasanya aku berteriak saat itu juga. Tapi, semua kebahagian itu lenyap saat aku melihat sesosok lelaki yang sudah kukenal sedang duduk diruang tamu della
' eh elo dy'
'i iya kak'
' van, aku naruh ini dulu baru aku ganti baju ya?' della meminta persetujuan kak vandy
'eh biar aku aja yang naruh kue nya. Kamu ganti baju sana, kasihan kak vandy udah nunggu'
' beneran? Makasih dy. Taruh di freezer biasa ya'
'hm' jawabku sekenanya
setelah meletakan kue titipan mamah, akupun pamit pulang. Tapi saat aku ingin pergi kak vandy melarangku
' eh gue mau ngomong sama kamu bentar'

cerpen



7 Desember
Author : dhlr
Genre : sad romance
'aku akan sangat merindukanmu' rudy memeluk vera erat
'aku juga. Maafin aku ya'
'asal kamu bahagia, aku juga. Cepet pulang ya ra' rudy membisikan kalimat itu lembut. Tak terasa rudy menitihkan air mata
'maafin aku ya. Love you'
'jaga diri kamu baik baik' rudy  melepas pelukannya dan mengusap rambut vera lembut
'jangan nangis dong. Jaga diri kamu baik baik juga ya? Jangan sampe bangun kesiangan lagi, jangan godain cewek lain, belajar yang rajin' vera mengahapus air mata rudy
chuuu. Rudy mencium kening vera sekilas
'bye' vera mengelus pipi rudy sayang
rudy menggenggam tangan kiri vera. Seakan meminta vera untuk tetap tinggal disini. Tapi rudy tau, ini impian besar vera yang selama ini dia inginkan. Rudy tidak ingin menghancurkan impian seseorang yang disayanginya ini. Reva pun berjalan menuju petugas ticketing.
'jaga diri kamu ya ver' rudy tersenyum miris. Air mata mengalir lagi dari mata sipitnya. Setelah memastikan vera naik pesawat rudy pun berjalan meninggalkan tempat itu. Dari jauh vera menatap rudy untuk terakhir kali sebelum dia pergi. Sedetik kemudian, vera berlari menerobos petugas ticketing dan memeluk tubuh rudy dari belakang.
'aku sayang sama kamu. Jangan pernah lupain aku ya dy. Sekalipun kamu udah punya cewek lain. Aku tau hubungan jarak jauh akan sangat sulit'
' ve vera' rudy terisak
'aku nggak akan pernah ngelupain kamu. Bahkan aku nggak ada niatan buat pisah sama kamu. Kamu udah jadi bagian hidup aku. Aku mau saat kamu pulang, kita langsung nikah' lanjut rudy yang langsung memeluk tubuh kurus vera
'kamu itu cewek pertama yang bisa bikin aku tau apa artinya pengorbanan, indahnya dunia dan bisa bikin aku jadi anak yang bener. Kamu yang selalu doain aku kalau aku lagi menghadapi masalah, kamu yang pertama kali ngingetin aku sholat, kamu yang pertama kali nyuruh aku buat sering sering nyekar ke makam ayah. Kamu segalanya ra. Makasih ra' rudy kembali terisak
' dy, kamu cowok yang bisa bikin aku nangis sejak pertama kali ketemu. Aku janji aku akan cepet cepet pulang setelah sekolahku selesai disana. Be a good son yah?' vera menepuk pundak rudy lembut
'siap. Udah berangkat sana, bentar lagi pesawatnya berangkat'
'2 thn lagi, tunggu aku ya ceking' vera melambaikan tangannya
rudy membalas lambaian tangan vera dengan senyum khasnya
2thn kemudian
'haaah. rudy aku pulang' kata seorang gadis manis yang baru saja tiba di bandara
setelah mendapat taxi, dia pun langsung menuju rumah yang sudah 2 thn di tinggalnya pergi
'assalamualaikum'
'waalaikumsalam. Ya allah, anak ibu sudah pulang. Kok nggak bilang bilang sih'
' heheh, biar sureprise dong bu'
' siapa yang dat... Vera' seorang lelaki yang lebih tua  sedikit dari vera menyembul dari dapur dan langsung memeluk adiknya
' ayah mana ?' kata vera setelah acara kangen kangenan mereka selesai
' ayah masih dikantor ra. Kamu istirahat dulu sana'
'ya udah, vera naik ya bu, mas'
vera pun langsung meluncur ke kamarnya. Setelah mandi dan memasukkan pakaiannya kedalam almari, vera pun merebahkan tubuhnya ke kasur
Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan. Ia baru sadar kalau ada banyak bunga dimeja pojokan. Tapi sebagian besar bunganya sudah mengering. merasa terusik dengan rasa penasarannya Vera pun bangkit dari kasur dan menuju meja dimana bunga itu diletakkan.
' heumh, mawar pink. Banyak banget. Dari siapa ya'
' eh ada tanggalnya. 7 desember, eh itu 1 hari setelah kepergianku. Ini dari .... Rudy? Jadi rudy yang ngirim semua ini. Dasar cowok boros, buang buang uang tauk! Bunga ini dikirim setiap tanggal 7, itu angka kesukaanku. So sweet. Eh bulan ini dia belum mengirimkan aku bunga. Apa dia bosan, kekekek. Atau jangan jangan dia sudah menyukai perempuan lain, huft pantas saja sudah 1 bulan dia tidak membalas sms dan emailku. Apa apaan ini. Aku cemburu, heheheh' vera tertawa jail
' bu, rudy sering kesini ya? Kok bulan ini rudy belum ngirimin bunga ya? Dia udah punya pacar baru ya bu?'
' ru rudy. Iya dulu dia sering sekali kesini. Dia beresin kamar kamu, ngepel kamar kamu. Dia juga sering bantuin ayah sama ibu. Kalo masalah itu ... I ibu nggak ta tau.' wajah ibu berubah ekspresi
' ada apa bu?'
' ng nggak papa. Ibu ke dapur dulu ya'
' ih ibu mah...'
'mas, bulan ini rudy udah ngirim bunga belum?'
'ng nggak tau aku.'
' kenapa sih kok pada aneh kalo ditanyain tentang rudy' vera semakin penasaran tentang kejadian apa saja yang dilewatkan vera saat dia pergi ke luar negri. Vera pun memutuskan untuk bertemu dengan teman teman rudy sebelum dia bertemu dengan rudy.
'ada apa kamu nyariin aku? Kangen ya ver' goda gio
'ihh, pliss deh. Hahhaha' vera tertawa lepas
'serius ah ver, kenapa?'
' eum, gu gue mau tanya tentang rudy.'
' ru rudy. Ta tanya tentang apa?' kata gio terbata
'dia udah punya pacar baru ya? Kok dia nggak pernah bales sms sama email aku sih. Tadi pagi juga nggak ngangkat telfon aku. Bahkan aku pulang ke indonesia aja dia nggak tau ...'
'e e gi gitu ya ver. So sory aku aku nggak tau apa apa' gio seperti menutupi sesuatu
' elo kenapa sih gi, kok ngomongnya kayak gitu? Kayak ada yang elo tutup tutupin ke gue'
' e enggak ver. Se serius. 2 rius malah'
' udah deh gi, gue ini temen elo dari smp. Apa karena elo juga sahabatnya rudy, jadi elo nggak mau cerita ke gue tentang rudy?'
' bu bukan gitu ver. Ergh, gimana ya ceritanya. Gu gue bawa elo kerumahnya aja ya, biar orang rumah yang jelasin'
' kenapa nggak elo aja!'
'bi biar elo tau sendiri'
' jadi bener rudy udah punya pacar baru?'
' eng enggak ver, elo tanya ke orang rumah sendiri aja'
' orang rumah? Jadi rudy udah nikah? Dia kan baru aja lulus sma!'
'errggh, gue anter ke rumahnya aja' gio menarik lengan vera lembut
tingtong
'ya, cari siap' kalimat seorang gadis cantik itu terputus
'vera' lanjut gadis itu tanpa suara
'siapa cewek ini? A aku belum pernah melihatnya. Rudy juga tidak mempunyai saudara perempuan. Apa dia i istrinya? Ah jadi benar rudy udah nikah?' vera tercekat dengan tebakannya sendiri
'rudy nya ada?'
' ma masuk dulu' kata gadis itu lembut 
eh, enggak usah. Ada yang perlu saya bicarakan sama rudy. Kalau dia nya nggak ada, besok saya kesini lagi'
'iya, entar aku jelasin didalem' gadis itu menarik lembut lengan vera
'so, rudy nya mana?'
'eum, ru rudy ya?'
'iya lah, saya kan kesini buat nyari rudy' vera mulai emosi. Mungkin karena perkiraan kalau gadis dihadapannya ini sudah merebut kekasihnya
'ver, santai. Kalem' gio berbisik pada vera
' ka kamu vera kan'
'iya. Kenapa?'
' dia sering banget cerita tentang kamu. Katanya kamu ini pinter, manis, baik, supel lagi. Dia emang benar banget.'
' apa maksud kamu?'
' eum, kamu cantik banget, putih lagi, pantas aja dia menyukaimu. Kamu baru pulang dari luar negri ya? Syukurlah kamu sehat, soalnya rudy selalu ngekhawatirin kamu. Dia pernah bilang, walaupun kamu kuat kamu ini juga rapuh. Kalau dia tau kamu sehat dia pasti seneng banget'
'apa sih maksud elo! eh, rudy nya mana'
'kamu bener bener pengen ketemu dia?'
' iyaa, gue kesini mau ketemu dia. Bukan ketemu sama elo'
'eum baiklah kalo begitu, ayo ikut aku' gadis itu berdiri
' ki kita mau kemana?' tanya vera
'gi, anter kesana ya'
' elo serius mir?' tanya gio
'mau gimana lagi'
' jadi elo udah kenal sama nih orang gi. Oo, jadi rudy emang udah nikah. Kok elo nggak bilang dari awal si gi'
vera tersenyum tapi matanya sudah tergenang oleh air
' bu bukan gitu ver' sanggah gio
'ayo, katanya pengen ketemu rudy. Mungkin dia juga udah nunggu'
'bu ru an' vera memberi penekanan. Kini hati vera bukan sakit, tapi cenderung ke arah marah. Dia geram, kenapa rudy tidak memberi tau kalau dia sudah menikah. Dan rudy juga menggantungkan hubungan cinta mereka. Vera hanya ingin bertermu dengan rudy dan meminta penjelasan akan semua yang telah terjadi ini.
'eh kok malah kesini sih? gue mau ketemu rudy' tanya vera menyadari ini bukan tempat yang lazim untuk sebuah pertemuan
'kamu jangan marah marah dulu dong ver' nasehat gio
' huh, siapa juga yang nggak marah. Kalau cowoknya nikah sama orang lain. Kalau elo yang jadi gue, gimana perasaan elo' vera mulai terpancing emosi lagi
'kita sudah sampai' mirna berhenti dan menatap ke bawah
' sampe ? Mana rudy? Kita harus nunggu dia disini? Gila, kita nunggu dikuburan. Rudy, loe apa apaan sih' vera belum mengerti maksud mirna
'dia disini'
' siap..' kalimat vera terhenti saat menatap sekilas nisan yang ada dihadapan mirna
'uh?' lutut vera lemas. Dia jatuh terduduk di atas gundukan tanah yang belum kering itu.Air matanya mengalir.Dia mulai terisak.
'vera, aku ini sodaranya rudy. Jadi mana mungkin aku nikah sama dia. Rudy, dia meninggal 2 minggu yang lalu, tanggal 7 desember. Dia kecelakaan pas mau kerumah kamu. Walaupun kamu lama disana, dia selalu nunggu kamu. Dia selalu inget janji kamu. Dia juga udah nyiapin ini. Setiap malam dia selalu menatap kotak ini dan berangan menikah denganmu' mirna menyerahkan sebuah kota merah kecil kepada vera
'cincin?Rudy!Kenapa kamu tega ninggalin aku.Kamu janji bakal nikahin aku kan? Kamu bakal nunggu aku kan? Kenapa kamu nggak nepatin janji kamu. Aku udah pulang dy, ayo kita nikah' tangisan vera semakin menjadi
‘ sabar ya ver. Kalau kamu sedih, rudy pasti juga akan sedih. Kita doain aja biar dia tenang disana’ gio mendekap tubuh lemah vera
End
07 Desember 2011
‘ apa itu dy?’
‘ eh elo mir, ini? Hehe cincin’
‘cincin? Buat siapa?’
‘buat seseorang yang sedang kutunggu. Hahahaha’
‘ siapa?’
‘Resivera  Subekti. Vera.’ Rudy tersenyum simpul
‘oh jadi itu toh nama cewek yang ada difoto dikamar kamu itu’
‘eh? Kok elo tau?’
‘ Ya iyalah dy, kamu fotonya mesra gitu. Cantik ya, kayaknya juga baik’
‘baik bangeett. Dia sempurna mir. Elo tau siapa yang buat gue jadi rajin sholat kayak gini?’
‘dia?’
‘yup. Dia juga yang bikin aku kayak gini, jadi anak yang bener kayak gini’
‘jadi pengen ketemu, gue. Kenalin dong!’
‘pasti, tapi nggak sekarang. Dia lagi sekolah di korea mir, tapi 2 minggu lagi dia bakal pulang kok. Dan setelah itu, gie bakal ngelamar dia.’
‘wah, loe beneran cinta sama dia ya? okke Gue tunggu ya’
‘bangeet. Tapi mir ...’ kalimat rudy menggantung
‘ tapi kenapa?’
‘ dia baik baik aja kan disana? Aku takut kalo dia sakit. Dia tuh walaupun dari luar keliatan kuat, dia itu rapuh banget, apa lagi kalo udah kecapekan. Gue takut dia kenapa napa mir’
‘udah lah, dia bakal baik baik aja kok. Dia kan kuat, buktinya dia bisa ngehadepin kamu’
‘haha loe bisa aja mir. Eh, gue pergi dulu ya. Entar keburu malem lagi’
‘pergi kemana?’
‘ biasa, nganterin bunga ke rumah vera. Bye mir’
‘eh ini kan udah mau maghrib. Entar aja kenapa?’
‘keburu yang jual bunga tutup mir’ rudy berlari menuju garasi dan langsung menghidupkan motor sportnya
Setelah membeli bunga kesukaan vera, rudy pun memacu motor miliknya menuju rumah vera. Saat diperjalanan, rudy merasa ada benda yang akan jatuh dari dalam saku nya. Tanpa menghentikan motor,  rudy pun mengecek sakunya. Dia mendapati kotak cincin miliknya nyaris jatuh, tapi untungnyaa rudy bisa menyelamatkan kotak cncin itu. Karena sibuk dengan kotak cincinnya, rudy tidak meperhatikan jalan. Dia tidak mengetahui kalau ada mobil pick up tepat didepannya dan siap untuk menghantam tubuhnya.
‘ aaaaaaaaaaahhh’
BRAAAKKKKKK
Benturan keras pun terjadi. Rudy beserta motornya terplanting jauh ketepi jalan. Motor milik rudy remuk, sedangkan tubuh rudy terluka parah akibat benturan tadi dan mengeluarkan banyak darah. Di sisa hidupnya, rudy mencoba meraih kotak cincin yang tergeletak tidak jauh dari tubunnya.
‘ver, maafin aku. Aku nggak bisa nepatin janji aku. Tapi ver, aku mau bilang makasih banyak buat kamu. Aku bahagia bisa jadi pacar kamu. Bisa ngerasain cinta dan kasih sayang kamu. Kamu tau nggak ver? Saat pertama kali kita ketemu di supermarket itu, aku langsung jatuh cinta sama kamu. Walaupun kamu keliatan biasa biasa aja, tapi tatapan kamu buat jantung aku berdetak 1000 kali lebih cepat dari biasanya. Ver, setiap waktu yang aku laluin sama kamu adalah waktu terbaik dalam hidup aku. Vera, love you ...’

Untuk terakhir kalinya rudy, mencium kotak cincin itu lalu menggenggamnya erat