that picture

aku nggak tau harus ngomong apa. yang pasti aku kecewa. bukan kecewa sama kamu, aku kecewa sama diriku sendiri. kenapa aku bisa marah dan cemburu ngeliat kamu foto sama cewek lain padahal kamu bukan siapa siapa aku dan begitu sebaliknya. Dan jujur aja, aku iri sama cewek itu, dia bisa buat kamu senyum bahagia di foto itu. kalian serasi banget, bahkan banyak yang bilang kalau kalian serasi. banyak. kamu keliatan bahagia banget di foto itu, apa se spesial itu kah dia bagi kamu sampai kamu bisa senyum sebahagia itu? aku harus gimana sekarang? beri aku kejelasan. terus atau berhenti buat suka sama kamu? seenggaknya kasih penjelasan. biar aku manteb buat ngelupain dan nglepasin kamu 

let the rain erase this pain

hujan mungkin bisa menghilangkan semuanya, menghanyutkan semuanya, termasuk semua persaanku padanya. aku sudaah terlalu naif untuk mengharapkan dia seperti dulu lagi. melihatku dengan pandangan menyejukkan itu, tersenyum padaku, dan memperhatikanku seperti dulu lagi. aku sudah lelah hidup dalam dunia yang penuh dengan kesemuan ini. aku ingin pergi entah kemanapun itu. karena pergi adalah satu satunya cara agar aku bisa melupakannya, ya walaupun aku tau itu bisa saja sia sia. karena aku sudah mencobanya. bukan satu atau dua kali tapi puluhan kali. dia tidak tau dan jangan sampai tau

between him and school library

pagi itu aku melihat seseorang masuk ke perpustakaan, bukan hal yang aneh memang kalau seorang siswa SMA masuk kesebuah perpustakaan. Tapi ini menjadi aneh jika seseorang yang datang ke perpustakaan adalah orang yang terlihat tidak menyukai buku. terlebih dia datang setiap hari. hampir setiap hari aku dapat melihatnya dari kelasku, melihatnya memasuki perpustakaan dan keluar 5 menit kemudian. muncul banyak pertanyaan di kepalaku, seperti apa yang dia lakukan disana? apa yang di liat? apa dia menemui seseorang? bahkan aku pernah mengira bahwa dia adalah peloper koran yang menyediakan koran untuk sekolah, lucu memang, tapi aku benar benar nggak tau apa yang dia lakuin di sana.